Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Syarat Hubungan Seks Sehat yang Berkualitas

“Untuk mendapatkan seks sehat, intinya kedua pasangan harus bahagia. Maka, keduanya harus bersenang-senang saat melakukan hubungan seks. Kalau harus mengikuti tips posisi begini, gaya begitu, dan sederet saran lainnya, bisa-bisa jadi makin lemas. Jangan menjadikan tips untuk berhubungan seks yang sehat sebagai beban atau PR,” tandas pakar seksologi Zoya Amirin soal syarat hubungan seks sehat yang berkualitas.


Menurut Zoya, posisi atau gaya seheboh apa pun saat bercinta tak ada artinya bila salah satu atau bahkan kedua pasangan melakukannya sebagai beban. Gaya bercinta yang dilakukan bisa jadi lagi-lagi sama, tapi tertawa-tawa, berciuman, dan saling menggoda di tempat tidur yang dilakukan saat bercinta akan membuat seks lebih sukses. Praktis, hubungan suami-istri menjadi lebih hangat dan intim.

Agar seks yang dilakukan tergolong seks sehat, Zoya menyebut perlunya good enough sex, sebuah teori yang dikemukakan Barry W. McCarthy, seksolog dari Amerika. Ada lima hal yang harus dilakukan untuk bisa mendapatkan good enough sex yang pada akhirnya menjadikan seks sehat. Apa saja lima langkah hubungan seks sehat yang berkualitas?

Pertama, jangan memaksakan keinginan pada pasangan. Apa pun tips yang diberikan sekalipun oleh seksolog, suami-istri harus bersenang-senang saat berhubungan seks.

Zoya mengatakan, bila gagal menjalankan tips, tak masalah. Tertawakan saja kegagalan itu bersama. Jangan dijadikan terlalu serius dan harus sesuai tips, atau bahkan akhirnya menyalahkan pasangan kalau tidak menuruti. “Jangan menjadikan seks sebagai keharusan.

Jangan beranggapan bahwa berhubungan seks harus begini begitu, kalau tidak melakukannya kita akan dalam ‘bahaya’. Jadi, jangan memaksakan keinginan pada pasangan. Jadikan acara bercinta semenyenangkan mungkin dan jadikan seks sebagai sesuatu yang menyenangkan.”

Teori good enough sex, lanjutnya, menyebutkan bahwa seks seperti selera makan. Terkadang muncul situasi di mana kita sangat ingin melakukan hubungan seks, tapi di saat yang lain kadang kita sedang tidak mood. Nah, terkadang pula, pasangan memiliki kadar selera yang berbeda dari kita pada saat yang sama. Kalau sudah begini, menurut Zoya, diperlukan selera yang sama agar kedua pasangan bisa bertemu di tengah.

“Kalau kita sedang menggebu untuk bercinta tapi pasangan sedang tidak mood, kita harus mencari cara supaya bisa sedikit menurunkan gairah. Sebaliknya, pasangan juga mencari cara agar bisa menaikkannya sedikit, sehingga bisa ketemu di tengah dan sama-sama bisa menikmati,” jelas perempuan cantik ini.

“Kalau pasangan sedang sangat ingin bercinta sementara kita sudah terlalu lelah seharian bekerja, jangan menolak tanda cinta dari pasangan, walaupun sedang tidak ingin berhubungan seks.” Caranya, peluk dan eluslah tubuh pasangan dan katakan bahwa Anda sedang capai saat itu. Tanyakan apakah boleh Anda berdua hanya saling berpelukan dan bermanja saja. “Dengan begitu, suami akan tahu bahwa kita tetap mencintainya dan mood kita juga terangkat,” terangnya.

Biasakan, saran Zoya, berbicara pada suami sambil menyentuhnya, minimal di tangan, karena dia akan merasa ditolak bila hanya lewat ucapan, walaupun manis. Ini berbeda dengan perempuan yang sudah merasa cukup bila suami mengatakan ia mencintainya.

“Ketika kita berpelukan, tubuh juga akan melepas banyak endorfin sehingga perasaan enak dan nyaman, begitu pula suami,” tuturnya. Siapa tahu, imbuh Zoya, ketika menyentuhnya kita juga jadi bergairah sehingga akhirnya hubungan seks terjadi. Namun, kalaupun tak terjadi, tidak ada yang merasa ditolak dan keduanya sama-sama senang. “Jadi, jangan langsung menggosokkan balsam ke leher agar suami menjauh. Jangan pernah mengatakan tidak pada ekspresi cinta, ketika kita sedang mengatakan tidak pada seks.”

Bagikan informasi tentang Syarat Hubungan Seks Sehat yang Berkualitas kepada teman atau kerabat Anda.

Posting Komentar untuk "Syarat Hubungan Seks Sehat yang Berkualitas"