Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Disfungsi Ereksi Bisa Serang Pria Muda

Disfungsi ereksi atau yang disebut dengan impotensi kerap kali diwarnai dengan banyak mitos. Salah satunya adalah impotensi, yang konon hanya dialami oleh pria tua. Lalu bagaimana faktanya?

Dokter spesialis andrologi di RS Dr. Soetomo Surabaya, dr Susanto Suryaatmadja MS. Sp.And, menilai anggapan impotensi hanya menyerang lelaki berusia tua adalah mitos. Faktanya saat ini banyak ditemukan impotensi yang justru dialami oleh pria berusia 20 tahun.



“Disfungsi ereksi artinya ketidakmampuan ereksi dan mempertahankannya dalam sebuah hubungan seksual. Banyak yang mengira ini hanya dialami oleh pria tua padahal tidak. Disfungsi ereksi bisa terjadi pada semua usia,” kata dr. Susanto dalam edukasi media bertajuk “Mitos dan Fakta Disfungsi Ereksi” yang diselenggarakan oleh PT Pfizer Indonesia di Surabaya, 5 Desember 2018.

Ia mengutip data Asian Journal of Andrology, prevalensi disfungsi ereksi di usia 20 hingga 29 tahun cukup mengejutkan, yakni mencapai 15,10 persen. Padahal untuk usia 30-39 penderita disfungsi ereksi mencapai 29,60 persen.

“Prevalensi pria impoten di Surabaya kurang lebih sama dengan yang dilansir dari Asian Journal of Andrology,” ujarnya.

Selain soal usia, ada banyak mitos yang berkembang di seputar kasus disfungsi ereksi. Seperti impotensi merupakan proses normal penuaan, sedangkan disfungsi ereksi disebabkan oleh kurangnya gairah seksual. Yang lebih parah pasien disfungsi ereksi biasanya enggan berkonsultasi dengan dokter dan memilih meminum obat herbal.

“Ini salah kaprah, karena nantinya yang terjadi malah mati di atas ranjang. Sampai saat ini belum ada uji klinis yang membuktikan obat herbal bisa mengatasi impotensi secara efektif,” ujarnya.

Mitos lain adalah disfungsi ereksi ini hanya dialami oleh pria. Padahal sebenarnya kasus ini juga mempengaruhi istri. Disfungsi ereksi membuat istri merasa tidak bisa mencapai kepuasan seksual atau orgasme.

“Tugas lelaki itu kan bukan cuma bikin anak, tapi juga bikin enak,” kelakarnya.

Ia juga menekankan disfungsi ereksi bisa jadi salah satu gejala adanya penyakit lain seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu Dia meminta agar pria yang mengalami impotensi segera berkonsultasi dengan dokter agar ada tindakan medis.

Lebih lanjut meski tidak membahayakan jiwa, masalah impotensi memberi dampak kepada pria terutama dari sisi psikologis. Dampaknya biasanya muncul perasaan ketidakmampuan, frustasi, dan rendahnya harga diri membuat komunikasi antara suami dan istri memburuk. Di sisi lain istri yang memiliki suami impotensi jangan cepat-cepat memberikan penilaian buruk.

“Karena disfungsi ereksi penyebabnya bersifat multifaktorial. Ada karena kelelahan, depresi, stres, tidak mood maupun dampak dari interaksi dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi seperti obat antihipertensi, yang berdampak pada kemampuan untuk ereksi,” ujar pria yang juga praktik di Rumah Sakit Adi Husada Surabaya.

Ada beberapa gejala disfungsi ereksi yang bisa dikenali, antara lain sulit untuk bisa ereksi, sulit untuk mempertahankan ereksi selama aktivitas seksual, dan tidak bisa ereksi sama sekali. Jika menemukan salah satu gejala di atas Susanto menyarankan agar para pria segera memeriksakan diri ke dokter.

Dia juga memberikan tips supaya terhindar dari impotensi, yaitu dengan menerapkan gaya hidup sehat, pola makan gizi seimbang, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol berlebihan serta berolahraga. “Aktivitas fisik yang sehat mampu memperlancar peredaran darah ke seluruh tubuh termasuk ke penis,” pungkasnya.

Posting Komentar untuk "Disfungsi Ereksi Bisa Serang Pria Muda"