Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terapi Hingga Implan Penis Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi atau lebih familiar dikenal dengan istilah impotensi adalah kondisi penis tidak bisa ereksi atau kesulitan mempertahankan ereksi saat melakukan aktivitas seksual. Gara-gara kondisi ini tingkat kepercayaan diri seorang pria menurun dan bisa frustasi karena mengganggu hubungan intimnya dengan pasangan.

Ada tiga kondisi seorang pria mengalami disfungsi ereksi antara lain: ereksi kurang kokoh jadi susah melakukan hubungan seksual, durasi ereksi singkat dan ereksi lebih sering dari biasanya.


Penyebab disfungsi ereksi ini bisa karena berbagai kondisi seperti gangguan yang membuat aliran darah ke penis berkurang, terjadi kerusakan saraf penis, dan gangguan hormon. Kelelahan, stres, obesitas, diabetes dan hipertensi juga bisa menjadi faktor penyebab impotensi terjadi.

Selain kondisi medis seperti di atas, penyebab lain impotensi adalah gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol. Beberapa jenis obat juga ternyata bisa meningkatkan risiko terkena disfungsi ereksi saat terus dikonsumsi dalam waktu lama, misalnya obat penenang, diuretik, obat-obatan terlarang, antihipertensi dan antidepresan.

Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi terkadang memerlukan pengobatan yang berbeda-beda untuk mengatasi permasalah kaum pria satu ini. Ada beberapa jenis cara mengatasinya mulai dari terapi hingga terpaksa harus melakukan implan penis.

Terapi Disfungsi Ereksi

Terapi disfungsi ereksi dilakukan dengan melakukan bimbingan konseling jangka pendek bersama terapis seks. Terapi ini dilakukan saat penderitanya masih bisa mengalami ereksi normal ketika tidur. Kemudian hasil pemeriksaan fisik dan tes darah juga normal serta kondisi kesehatan secara umum baik.

Terapi ini tepat dan dinilai paling efektif dilakukan untuk mengatasi disfungsi ereksi yang disebabkan oleh stres akibat hubungan dan komunikasi seks yang buruk, pekerjaan hingga finansial. 

Terapi Hormon Testosteron

Disfungsi ereksi yang dialami semakin buruk saat tingkat hormon testosteron rendah sehingga terapi ini disarankan sebagai pengobatan di awal.

Terapi ini akan meningkatkan energi, suasana hati, dan gairah seksual yang menurun. Hanya saja terapi ini tidak disarankan untuk pemilik kadar hormon yang normal. Hal itu karena mempunyai efek samping lain dan bisa mengganggu kesehatan tubuh.

1. Pemasangan Tabung Vakum

Cara mengatasi disfungsi ereksi selanjutnya adalah pemasangan tabung vakum yang sudah didesain khusus. Caranya dengan menempatkan penis ke dalam lubang tabung yang sudah dihubungkan ke sebuah pompa. Setelah dipompa darah akan mengalir ke penis sehingga membuatnya lebih besar dan kencang. Kemudian cincin elastis rancangan khusus dipindah dari ujung tabung ke dasar penis untuk menjaga darah kembali ke dalam tubuh. Menurut penelitian, setelah menggunakan alat ini, 75 dari 100 penderita disfungsi ereksi dapat ejakulasi.

2. Terapi psikologis

Terapi psikologis juga bisa digunakan untuk memperbaiki faktor mental dan perasaan yang menyebabkan disfungsi ereksi. Penderita akan dibantu konselor profesional untuk mengatasi kecemasan, rasa takut atau perasaan bersalah sehingga berdampak pada fungsi seksualnya.

3. Terapi pijat ejakulasi dini

Terapi ini menggunakan teknik berhenti dan remas. Ini bisa dilakukan dengan pasangan yang akan membantu. Langkah pertama bisa dengan menstimulasi penis dengan aktivitas seks seperti biasanya sampai merasa akan ejakulasi. Kemudian remas pangkal penis selama beberapa detik sebelum kembali foreplay. Tujuan meremas penis akan mencegah ereksi.

4. Implan Penis

Implan terdiri dari batang karet yang menggembung dan kaku. Cara mengatasi disfungsi ereksi ini dengan operasi penempatan perangkat ke kedua sisi penis. Perangkat menggembung bisa mengontrol kapan dan berapa lama bisa melakukan ereksi. Bagian batang kaku akan menjaga penis tetap kencang tetapi bisa ditekuk.

Posting Komentar untuk "Terapi Hingga Implan Penis Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi"