Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terapi Disfungsi Ereksi Dari Yang Paling Populer Hingga Jarang Diketahui Orang

Ketakutan terbesar seorang pria salah satunya jika terkena masalah disfungsi ereksi atau impotensi, kondisi penis tidak bisa ereksi atau sulit mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual dengan pasangan. Ereksi bisa terjadi saat pembuluh darah corpora cavernosa mengendur dan terbuka sehingga darah mengalir masuk melalui arteri kavernosus.

Darah yang mengalir itu kemudian terperangkap di bawah tekanan sehingga mendorong penis menciptakan ereksi. Pada disfungsi ereksi, terjadi gangguan pada proses itu sehingga penis tidak mencapai ereksi.


Proses ereksi ini melibatkan banyak komponen seperti otak, saraf, pembuluh darah, otot, hormon hingga emosi. Penyebab disfungsi ereksi pada umumnya karena gangguan pada pembuluh darah sehingga aliran darah ke penis berkurang, gangguan hormonal, kerusakan saraf penis hingga faktor psikologis seperti stres, depresi, lelah, tekanan dari pasangan hingga tidak percaya diri saat berhubungan seksual.

Gejala disfungsi ereksi pada umumnya ditandai dengan kondisi ereksi yang kurang kokoh akibatnya tidak bisa berhubungan seksual, ereksi dengan durasi kurang lama dan ereksi lebih sering dari biasanya.

Disfungsi ereksi yang terjadi biasanya menyebabkan gairah seksual menurun. Penyebabnya pun bisa jadi gabungan dari kondisi medis yang sudah disebabkan. Penurunan libido atau gairah seksual karena disfungsi ereksi ini terkadang tak cukup dengan obat-obatan saja, butuh terapi disfungsi ereksi untuk mengobatinya.

Jenis terapi disfungsi ereksi

Selain pengobatan medis seperti minum obat untuk menyembuhkan impoten atau melakukan tindakan bedah seperti menggunakan tabung vakum hingga implan penis, ada beberapa terapi yang bisa coba. Apa saja? 

Berikut ini beberapa jenis terapi disfungsi ereksi, prosedurnya serta hasil yang akan dicapai dari terapi tersebut:

1. Terapi Psikologis atau terapi seks

Terapi ini dilakukan dengan cara meminta bimbingan konseling jangka pendek dengan terapis seks. Dalam terapinya, terapis akan memberikan bimbingan seputar seks seperti membaca buku tentang seksualitas, cara berkomunikasi seks yang lebih baik dengan pasangan hingga latihan sentuhan agar mengurangi beban selama berhubungan intim dengan pasangan. 

Terapi ini cocok untuk penderita yang masih bisa mengalami ereksi normal saat tidur dan kondisi kesehatannya baik-baik saja seperti fisiknya sehat dan darah normal. Terapi ini biasanya digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi yang disebabkan oleh stres, lelah, cemas, depresi atau komunikasi yang buruk soal seks dengan pasangan.

2. Terapi fokus sensasi

Terapi fokus sensasi dilakukan untuk meningkatkan keintiman pasangan. Teknik yang dikembangkan  Dr. William H. Masters dan Virginia E. Johnson pada tahun 1960-an ini terdiri dari serangkaian latihan menyentuh yang dibantu pasangan secara berurutan.

Ada lima langkah yang harus dilakukan dalam terapi fokus sensasi ini, antara lain:

  1. Sentuhan non-genital : Menyentuh bagian tubuh manapun untuk merangsang hasrat seksual kecuali bagian alat kelamin.
  2. Sentuhan genital dan payudara : Baru langkah selanjutnya, pasien diperbolehkan merangsang hasrat seksual dengan menyentuh area genital pasangannya.
  3. Menambahkan pelumas/lotion : Hal ini dilakukan karena menggunakan pelumas bisa meningkatkan kesadaran sensorik sehingga lebih terasa.
  4. Saling menyentuh : Langkah selanjutnya keduanya boleh saling menyentuh satu sama lain secara bersamaan. Boleh menggunakan bibir dan lidah namun harus menghindari ciuman dan seks oral.
  5. Hubungan seksual : Sepanjang teknik ini, pasangan berfokus pada pengembangan tingkat kesadaran baru terkait sentuhan.

3. Terapi komplementer atau alternatif

Terapi komplementer atau alternatif antara lain dengan penggunaan suplemen gizi, pengobatan herbal, akupuntur, dan terapi bicara. Pastikan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi suplemen gizi atau melakukan akupunktur.

Beberapa jenis suplemen yang biasanya disebutkan bisa menyembuhkan disfungsi ereksi, antara lain L-arginine and pycnogenol, flavonoid, seng, vitamin C, dan DHEA.

Sementara itu, akupuntur pada kasus disfungsi ereksi memang belum dipastikan efektif atau tidak. Hanya jadi terapi dinilai aman jika ingin mencobanya. Yakni dengan menggunakan jarum untuk merangsang titik-titik tertentu pada tubuh Anda. 

Titik akupuntur untuk mengobati impotensi ini antara lain di bawah pusar, punggung bawah, telapak kaki, bagian tulang pergelangan kaki dan tulang kering atau tepatnya di bawah tempurung lutut. Dalam proses pengobatannya bisa dengan memijat atau menekan titik-titik tersebut.

4. Terapi pijat ejakulasi

Terapi pijat ejakulasi ini menggunakan teknik berhenti dan remas. Biasanya dilakukan dengan pasangan untuk membantunya. 

Langkah pertama bisa dengan menstimulasi penis dengan aktivitas seks seperti biasanya sampai merasa akan ejakulasi. Kemudian remas pangkal penis selama beberapa detik sebelum kembali foreplay. Tujuan meremas penis akan mencegah ereksi. Baru setelah diberi rangsangan lagi, ereksi akan muncul lagi.

5. Terapi hormon testosteron

Disfungsi ereksi semakin memburuk buruk ketika tingkat hormon testosteron rendah. Maka terapi ini disarankan sebagai pengobatan di awal.

Terapi hormon testosteron akan meningkatkan energi, suasana hati, dan gairah seksual yang menurun. Hanya saja terapi ini tidak disarankan untuk pemilik kadar hormon yang normal. Hal itu karena mempunyai efek samping lain dan bisa mengganggu kesehatan tubuh.

6. Terapi injeksi

Terapi injeksi adalah perawatan yang dilakukan dengan alprostadil atau obat untuk mengobati disfungsi ereksi ke sisi penis dengan menggunakan jarum yang sangat halus.

Ada juga terapi intraurethral (IU) yakni dengan metode terapi injeksi ke badan penis serta saluran kencing untuk melebarkan pembuluh darah di penis.

7. Terapi Li-ESWT

Terapi Li-ESWT atau terapi gelombang kejut (shock wave) pada disfungsi ereksi dengan cara memberikan impuls energi untuk jaringan tubuh yang ditargetkan. Gelombang kejut yang digunakan dengan intensitas rendah. Caranya dengan mengalirkan gelombang ini ke penis menggunakan alat khusus setelah diolesi gel sebagai penghantar gelombang energi.

Terapi ini akan merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru dalam proses yang dinamakan angiogenesis. Setelah pembuluh darah tumbuh maka akan meningkatkan aliran darah pada penis sehingga bisa ereksi lebih baik.

Keunggulan terapi ini karena tidak memakai tindakan bedah yang membuat sayatan, tidak memakai obat-obatan dan tidak menyakitkan. Menariknya lagi, prosesnya cepat sehingga pasien bisa langsung pulang tanpa harus rawat inap di rumah sakit.

Sederet terapi di atas, termasuk terapi Li-ESWT bisa Anda temui di Eka Hospital sebagai rumah sakit yang memiliki program unggulan dalam menangani masalah disfungsi ereksi yakni Men’s and couple clinic. Pusat layanan ini juga dilengkapi dengan fasilitas lengkap.

Salah satu yang ditangani di program Men’s and couple clinic Eka Hospital adalah disfungsi ereksi. Berikut ini beberapa prosedur yang dilakukan untuk menangani disfungsi ereksi:

  • Rigiscan
  • ESWT
  • Vacuum erection device
  • Injeksi intrakavernosa
  • Prostesis penis
  • Terapi fisik dan olahraga pada gangguan ereksi maupun diabetes mellitus/hiperlipidemia.

Posting Komentar untuk "Terapi Disfungsi Ereksi Dari Yang Paling Populer Hingga Jarang Diketahui Orang"